Ini adalah kali kedua STID Al-Hadid mengadakan seminar internasional dengan mengundang Dosen dari The School of Foreign Languages University of Economics Ho Chi Minh sebagai pembicara.
Sebelumnya adalah Dr. Anh Ton Nu yang menjadi keynote speaker dalam stadium generale yang terlaksana pada bulan Mei. Sedangkan di seminar kedua ini adalah Mr. Loc Tan Nguyen, Phd. Keduanya adalah lecture’s of The School of Foreign Languages University of Economics Ho Chi Minh.
Seminar internasional yang berlangsung secara daring mengambil tema “Pronunciation Practice As a Means to Enhance Oral Communication” berlangsung di Gedung Hall STID Al-Hadid pada Rabu, 26 Oktober 2022.
Yang berbeda dari seminar kali ini adalah mahasiswa dari kedua kampus yang berbeda negara ini ikut berpartisipasi sebagai peserta. Tentu ini adalah perkembangan yang semakin menarik dan layak untuk terus dikembangkan ke depannya.
Tangkapan layar pemaparan materi oleh Mr. Loc Tan Nguyen, Phd. Dalam Seminar Internasional. Hadir juga Ketua STID Al-Hadid, Dr. Aris Kristianto, Lyla Kusuma (Ph.D candidate), peserta seminar yang hadir di Hall STID Al-Hadid serta peserta dari UEH Vietnam. Dok.: Panitia Seminar.2022
Sejalan dengan hal tersebut, Dr. Aris Kristianto selaku Ketua STID Al-Hadid menyampaikan dalam sambutannya berharap agar kerjasama antar Perguruan Tinggi akan terus berpogres kedepannya. Selain itu seminar ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Inggris dan pencapaian kompetensi komunikasi dengan bahasa asing bagi para mahasiswa STID Al-Hadid.
Seminar ini memiliki nilai strategis tidak hanya pada aspek pembekalan materi kepada para peserta namun juga semakin menguatkan hubungan bilateral antar kedua Perguruan Tinggi termasuk untuk mengenalkan kedua Pergguruan Tinggi di kancah internasional.
Tangkapan layar sesi diskusi interaktif yang dipandu oleh Pembicara dengan melibatkan seluruh peserta. Dok.: Panitia Seminar.2022
Belajar Langsung Dari Native Speaker
Mr. Loc mengawali pemaparan materi dengan menjelaskan nilai penting kemampuan pronunciation sebagai hal dasar dalam belajar bahasa. Tentu tidak dipungkiri, bahasa Inggris memiliki keunikan tersendiri dalam pelafalannya dan memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan bahasa Indonesia.
Upaya membangun ketrampilan dalam pelafalan yang disampaikannya, pembicara berangkat dari pengalaman pribadi dan kondisi riil yang terjadi pada siswa-siswa di Vietnam yang sempat mengalami kesulitan dalam pelafalan menggunakan bahasa Inggris.
Dari pengalaman-pengalaman tersebut beliau menawarkan beberapa upaya untuk meningkatkan kemampuan pelafalan ini. Pertama, dengan bicara dengan native speake. Dengan berkomunikasi secara langsung bersama orang-orang yang menjadi bahasa Inggris sebagai bahasa ibu maka kita akan mengetahui bagaimana seharusnya suatu kata itu dilafalkan. Maka selanjutnya kita bisa melakukan replikasi atau peniruan dalam pelafalan.
Kedua, bagaimana jika tidak ada kesempatan untuk berkomunikasi langsung dengan native speaker? Kita bisa belajar mandiri melalui Systematic exercise, salah satunya adalah dengan listening. Pengalaman dari Mr. Loc beliau melakukan listening melalui tape recording, mendengarkan musik, dialog antar native speaker atau yang lainnya.
Ketiga, adalah dengan mempelajari fonological rules. Keempat, yaitu mempelajari intonasi pelafalan konsonan yang bersifat strong and weak untuk beberapa kasus tertentu.
Salah satu peserta dari UEH, Vietnam yang terlibat dalam proses diskusi dalam seminar international ini. Dok.: Panitia Seminar.2022
Diakhir pemaparan materi, Mr. Loc memberikan motivasi kepada para peserta seminar agar tidak mudah menyerah dalam belajar, khususnya dalam meningkatkan kemampuan pelafalan ini
“Memang menantang untuk memperbaiki pelafalan mereka, namun jika anda menghadapi masalah serupa, motivasi jangan turun, anda bisa melatihnya jika anda menghendakinya” Pungkasnya.
Reported by: Dwi Roso dan Hendra BY
Edited by: Hendra BY