Program Studi S1 Pengembangan Masyarakat Islam (S.Sos)
Pernyataan Visi Prodi S1 Pengembangan Masyarakat Islam
Menjadi pusat Studi Pengembangan Masyarakat Islam yang profesional dan berkualitas unggul di tingkat Nasional pada Tahun 2029 dengan berbasis pembelajaran pola keterampilan proses.
Misi Prodi S1 Pengembangan Masyarakat Islam
- Pelaksanaan rekrutmen mahasiswa Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam lebih diprioritas kepada kemampuan intelegensi, minat bidang pengembangan masyarakat Islam dan moralitas, lewat penyelenggaraan tes masuk;
- Rekrutmen dosen Program Studi S1 Pengembangan Masyarakat Islam diprioritaskan kepada kompetensi, spesialisasi, kecintaan mengajar, moralitas organisasi dan profesional;
- Terus menerus meningkatkan kemampuan dosen Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, baik lewat pengembangan pendidikan, wawasan dan pelatihan;
- Berjalannya sistem pembelajaran Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam berbasis keterampilan proses mulai dari kurikulum, bahan kuliah, sistem penyampaian, pemberian tugas, pengujian, penerapan langsung (laboratorium) dan sarana prasarana yang dibutuhkan;
- Terciptanya suasana belajar yang kondusif, nyaman dan bersih di lingkungan Program Studi S1 Pengembangan Masyarakat Islam;
- Hidupnya kultur ilmiah, kemandirian, kompetensi, kejujuran dan kerja sama di lingkungan Program Studi S1 Pengembangan Masyarakat Islam;
- Menghasilkan lulusan Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam yang siap pakai sesuai dengan tujuan komptensinya;
- Melaksanakan riset untuk membentuk kemampuan konseptual, kemandirian dan kreativitas;
- Memberikan penghargaan dosen dan mahasiswa yang berprestasi;
- Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, baik di lembaga dakwah, sosial dan masyarakat.
Kompetensi
- Mampu membuat konsep pengembangan masyarakat Islam.
- Mampu mengkomunikasikan konsep pengembangan masyarakat Islam dalam bentuk karya tulis ilmiah, seminar, debat pemikiran.
Profesi
Ilmuwan, peneliti, penulis, pembicara seminar keagamaan, konseptor produk lembaga dakwah atau perusahaan profit dan/atau non-profit lainnya.
Prospektus Kerja
- Jumlah tenaga profesional pekerja sosial di Indonesia masih jauh dari angka ideal. Saat ini hanya ada 15.522 pekerja sosial di Indonesia dari kebutuhan 155 ribu. Artinya, kebutuhan pekerja sosial baru terpenuhi 10 persen saja. www.dpr.go.id/doksileg/proses1/RJ1-20180904-103122-9474.pdf
- Kita masih butuh banyak pekerja sosial profesional karena besarnya masalah sosial yang perlu mendapat pelayanan, kata Khofifah usai mengikuti wisuda Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) di Bandung, Selasa (2016/10), seperti dikutip Antara. https://nasional.kompas.com/read/2016/10/11/15250621/mensos.indonesia.butuh.banyak.pekerja.sosial.profesional
Instansi Sasaran
- Organisasi/lembaga dakwah: Masjid nasional/ provinsi/ kota, MUI, dsb.
- Penulis buku profesional.
- Lembaga zakat/infaq/shadaqah profesional: Baznas, LazisNU, LazisMU, Baituzzakah, dsb.
- Lembaga swadaya masyarakat (terdaftar): Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Women in Development, WALHI, Pusat Kajian Pemerintahan dan Pembangunan Daerah, Lembaga Penelitian & Pemberdayaan Masyarakat Indonesia, dsb.
- Instansi pemerintah: Kementrian agama, DPRD Tingkat II, dsb.
- Perusahaan swasta: Unilever, Pertamina, dsb.
- Organisasi politik berbasis keagamaan: PKB, PAN, PPP, dan PKS.