Kamis, 22 Desember 2022 menjadi salah satu hari yang istimewa bagi civitas STID Al-Hadid. Bertepatan dengan pelaksanaan Forum Analisis Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Program Studi (Prodi) dan sekaligus Forum Pemutakhiran Kurikulum Prodi ini yang diadakan secara virtual serta diarahkan sebagai forum dengar pendapat dari stake holder khususnya para pengguna lulusan. Kegiatan ini merupakan salah agenda kerja dari Pusat Penjaminan Mutu STID Al-Hadid.

Acara yang dihadiri oleh Ketua STID, Wakil Ketua STID, Ketua Prodi Manajemen Dakwah, Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam , Ketua Prodi Pengembangan Masyarakat Islam beserta sekretaris, Pembantu Ketua Bidang Penjaminan Mutu dan Kerjasama, serta perwakilan dosen. Dan yang menjadi istimewa pada kesempatan kali ini juga dihadiri oleh perwakilan stakeholder eksternal yaitu pengguna lulusan STID AL-Hadid, hadir diantaranya adalah: Ketua Pusat Yayasan Al-Kahfi serta Ketua Daerah dan Cabang dari kantor Perwakilan Yayasan Al-Kahfi yang ada di Indonesia. Pimpinan Daerah dan Cabang tersebut diantaranya adalah dari kantor Perwakilan Yayasan Al-Kahfi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Makasar, Madiun, Medan, Kediri, Malang, Pekalongan, Banyumas, Surabaya, Kantor Perwakilan Rungkut, Kantor Perwakilan Tambaksari, Lakarsantri, dan Wonorejo. Berdasarkan tracer study yang telah dilakukan oleh STID Al-Hadid, pengguna lulusan STID Al-Hadid sangat bervariatif, para alumni STID Al-Hadid ada yang berkarya di Pemkot Depok, Dinsos Pemkot Surabaya, Laboratorium Pendidikan UIN KH. Achmad Shiddiq Jember, sebagai wirausahawan, Pemkot Bekasi, IAIN Kediri, Jurnalis Gorajuara.com, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,  Divisi sosial media indihome Surabaya, PNS Analis Bawaslu Sidoarjo, Cabang / Perwakilan Yayasan Al Kahfi di berbagai kota di Surabaya, dan masih banyak yang lain, namun dalam kesempatan forum kali ini para perwakilan pengguna lulusan tersebut di atas yang bisa hadir.

Acara yang berlangsung sejak pukul 14.00 tersebut dibuka oleh Ahmad Nofal Abudi, S.Si.,M.Kom.I., Pembantu Ketua Bidang Penjaminan Mutu dan Kerjasama, yang di daulat menjadi host di acara ini.

Dr. Aris Kristianto dalam sambutannya menjelaskan dasar pijakan dari kegiatan ini yaitu pada lampiran peraturan BAN-PT Nomor 5 Tahun 2019 tentang Instrumen Akreditasi Prodi, bahwa salah satu poin yang harus dilaksanakan adalah:

1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi dan pemutakhiran kurikulum baik internal maupun eksternal dan di review oleh pakar bidang ilmu program studi, industri, asosiasi, serta sesuai perkembangan IPTEK dan kebutuhan pengguna.
2. Memastikan kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan jenjang KKNI/SKKNI. Melalui kesepakatan dengan asosiasi penyelenggara program studi sejenis, organisasi profesi dan dimutakhirkan secara berkala sesuai perkembangan IPTEK dan kebutuhan pengguna.

Dengan demikian diadakannya forum ini diharapkan mampu menjaring bahan evaluasi dari para stakeholder terhadap kualitas Alumni dan kurikulum STID Al-Hadid.

Pada sambutan Wakil Ketua STID Al-Hadid, Ahmad Hidayat S.Psi., M.Kom.I.,  menjelaskan poin-poin capaian pembelajaran lulusan dari tiap Prodi yaitu Prodi Manajemen Dakwah, Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Pengembangan Masyarakat Islam. Poin-poin tersebut dengan salah satu aspek yang dijadikan pijakan untuk mendapatkan feedback dari para stakeholder, yaitu: keahlian dibidang program studi. Sedangkan aspek yang lain diantaranya: integritas, yang menyangkut didalamnya kemampuan menjaga moral dan etika serta etos kerja, kemudian kemampuan kerjasama tim, kemampuan komunikasi, kemampuan pengembangan diri, kemampuan pendayagunaan teknologi dan kemampuan pendayagunaan bahasa Inggris. Demikian tujuh aspek yang dijadikan untuk mendapatkan feedback.

Menyerap Masukan Dari Para Stakeholder

Secara sederhana, stakeholder adalah pemangku kepentingan atau pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini khususnya adalah pihak pengguna lulusan STID Al-Hadid. Menyerap masukan dari para stakeholder menjadi input yang sangat strategis guna pengembangan Prodi STID Al-Hadid ke depannya.

Sesi dengar pendapat yang dimulai dari penyampaian masukan terhadap Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dimulai oleh Bapak Nasarudin selaku Ketua Daerah Yayayan Al-Kahfi Medan. Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Sofyan Hadi, Ibu Alfia Yuni, Bapak M. Gunarso. Kemudian dilanjutkan penyampaian masukan-masukan terhadap Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) oleh Bapak Endang S., Bapak Amirurudin, Bapak Johar Indra serta bapak Nova. Terakhir adalah penyampaian masukan dari terhadap Prodi Manajemen Dakwah (MD) oleh Bapak Ayok Hariono, Bapak Anas, Bapak Heri Purdianto, Bapak Andik Cahyono dan terakhir pandangan dari bapak Haerul.

Secara keseluruhan para stakeholder memiliki kepuasan terhadap lulusan STID Al-Hadid baik dari aspek kemampuan keahlian dari tiap-tiap Prodi, dimana para pengguna lulusan ini sangat terbantu khususnya dalam upaya pengembangan kegiatan-kegiatan dakwah di daerah masing-masing. Yang menarik dari kemampuan para lulusan adalah kemampuan dalam ‘membawa’ teori-teori yang telah diajarkan untuk kepentingan pemecahan masalah praktis di lapangan pengembangan dakwah. Kemampuan memecahkan masalah berbasis teori ini menjadi strategis sehingga upaya problem solving tidak hanya berpijak pada aspek pengalaman subyek saja. Dengan adanya kemampuan spesifik yang dimiliki serta dibutuhkan di lapangan pengembangan dakwah, para stakeholder merasakan betul kemanfaatan dari para lulusan ini. Misalnya saja sebagaimana yang disampaikan Bapak Nasarudin “dengan adanya SDM dari lulusan KPI ini Yayasan kami tidak pernah sekalipun terlambat dalam melakukan komunikasi dengan para donatur. Buletin Yayasan kami selalu di isi artikel-artikel yang menarik dan selalu hadir setiap bulan.  Desain komunikasi pun lebih inovatif dan beragam, jadi tidak ada lagi istilahnya komunikasi yang monoton dengan para donatur”. Meskipun tidak dipungkiri juga ada dinamika yang berbeda dari tiap-tiap stakeholder.

Pada aspek integritas, khususnya aspek etos kerja juga mendapatkan apresiasi. Bahkan para bapak dan ibu yang menyampaikan pandangannya “tidak jarang mereka bekerja meskipun di luar jam kerja mereka. Hal ini adalah sesuatu yang luar biasa” Jelas Ibu Alfia. Demikian halnya dengan pandangan Bapak Gunarso “soal integritas, kita kasih nilai 9 dari 10. Mereka disiplin dalam menjalankan SOP kerja. Sehingga Bapak-Ibu sekalian tidak perlu ragu lagi kemampuan mereka dalam menyelesaikan pekerjaan”

Masukan-masukan yang lainnya pun sangat beragam dan inspiring guna pengembangan ke depan. Beberapa diantaranya adalah kebutuhan kemampuan merancang desain komunikasi  khususnya di media sosial. Tidak dipungkiri, sejak terjadinya pandemi Covid-19 ini media sosial telah menjadi instrumen alternatif yang menarik dan efisien, termasuk dalam pengembangan komunikasi dakwah. Harapan dari para stakeholder adalah STID dapat mengelaborasi ide-ide pengembangan skil khususnya komunikasi di media sosial pada Prodi KPI.

Forum ini juga menjadi momen bagi para stakeholder STID Al-Hadid untuk bersilaturahmi bahkan saling bertukar pandangan khususnya dalam upaya optimalisasi lulusan STID Al-Hadid sebagai tenaga kerja di tempat masing-masing.

Para stakeholder juga menaruh harapan besar bahwa setelah selesainya forum diharapkan ada forum lanjutan khususnya yang melibatkan para stakeholder serta STID Al-Hadid mampu mengelaborasi berbagai masukan yang konstruktif demi pengembangan Prodi STID Al-Hadid ke depan yang lebih baik.

Acara ini sendiri berakhir pada pukul 16.20 yang ditutup juga pengambilan dokumentasi bersama secara virtual.