Seusai pandemi Covid-19 mereda dan Pemerintah telah melonggarkan sejumlah peraturan, STID Al-Hadid kembali menyelenggarakan kegiatan OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) secara tatap muka. Acara yang berlangsung dari tanggal 30 Mei hingga 3 Juli 2022 tersebut, diikuti setidaknya 241 mahasiswa baru yang berasal dari tiga program studi, dengan rincian yakni: prodi Manajemen Dakwah (75 mahasiswa), prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (110 mahasiswa), dan prodi Pengembangan Masyarakat Islam (56 mahasiswa).
Agung Teguh Prianto, ST. M.Kom.I., selaku Ketua Panitia Ospek dalam sesi wawancara, bertempat di Lab. Micro Preaching For Public Speaking. doc/STID/2022.
Seusai pandemi Covid-19 mereda dan Pemerintah telah melonggarkan sejumlah peraturan, STID Al-Hadid kembali menyelenggarakan kegiatan OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) secara tatap muka. Acara yang berlangsung dari tanggal 30 Mei hingga 3 Juli 2022 tersebut, diikuti setidaknya 241 mahasiswa baru yang berasal dari tiga program studi, dengan rincian yakni: prodi Manajemen Dakwah (75 mahasiswa), prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (110 mahasiswa), dan prodi Pengembangan Masyarakat Islam (56 mahasiswa).
Tak seperti lazimnya kegiatan Ospek di perguruan tinggi lainnya, STID Al-Hadid memiliki konsep acara yang cukup berbeda namun sangat menarik. Jika biasanya ospek diidentikkan dengan ‘perpeloncoan’, maka hal ini tidak kita jumpai di STID Al-Hadid. Dalam acara, mahasiswa justru disuguhi dengan materi-materi penting seputar pengenalan kampus seperti: pendidikan karakter mahasiswa, profesionalisme dosen, adaptasi belajar di kampus, dsb. Di samping itu, di tengah-tengah acara juga diselipkan sesi hiburan berupa live music dari grup musik Al-Kahfinita. Dan spesialnya lagi, di tahun ini para mahasiswa baru bahkan diajak untuk mencicipi seminar internasional yang diisi oleh pembicara dari luar negeri.
Sesi penampilan group band Alkahfinita sebagai hiburan dalam acara Ospek. doc/STID/2022.
Nah, hal yang spesialnya lagi adalah, kita itu juga ada konsep refreshingnya itu, jadi ada hiburan secara live dari (red: group band) Alkahfinita. Nah itu yang mungkin tidak ada di kampus selainnya. Jadi ada Ospek, tapi juga dihibur oleh Alkahfinita.”
Hal yang paling mendasar dalam Ospek yang dilaksanakan oleh Al-Hadid adalah mengembalikan Ospek sebagaimana mestinya yaitu sebagai pengenalan sistem pendidikan dan penunjangnya yang berlangsung di perguruan tinggi.
“ kita tidak ada perpeloncoan yang itu membedakan kampus STID dengan kampus selainnya. Karena bagi kita, kalau perpeloncoan itu pasti akan melahirkan dendam atau dosa turunan. Sehingga nanti yang sekarang jadi MABA (mahasiswa baru), nanti jadi MALA (mahasiswa lama), nanti dia akan coba untuk memelonco adiknya. Nah itu yang tidak kita inginkan di STID Al-Hadid. Sehingga OSPEK itu murni kita pengenalan kampus, bagaimana pengenalan mahasiswanya, dosennya, lingkungannya,” lanjut Agung Teguh Priyanto selaku ketua panitia OSPEK.
Hal ini sebagaimana yang diamanahkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam no. 4962 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Pada ketentuan tersebut dinyatakan pada pasal H. KEWAJIBAN, HAK, LARANGAN, DAN SANKSI, pada poin 3 tentang larangan dinyatakan bahwa Panitia dilarang melakukan tindakan atau perbuatan yang tidak menyenangkan, serta melakukan tindakan yang mengarah pada pencideraan fisik dan gangguan psikis terhadap peserta.
Sesi penyampaian materi dalam acara Ospek. Acara ini berlangsung selama 4 hari. doc/STID/2022.
Sedangkan berkenaan dengan penyampaian materi panduan yang digunakan adalah pasal G. PENYELENGGARAAN, pada poin 3.a tentang materi yang disampaikan dalam PABK haruslah Kompetensi Pengembangan Kepribadian yang meliputi: pembentukan akhlakul karimah (character building), dasar-dasar kecakapan hidup (basic of life skill), budaya akademik (academic cultural), serta metode belajar efektif di perguruan tinggi.
Berlangsung selama 4 hari, menurut penuturan Agung lagi, acara Ospek STID Al-Hadid di tahun 2022 ini berjalan cukup lancar. Di samping target materi, target waktu, serta respons dan kehadiran peserta semuanya tercapai, seluruh kegiatan juga tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti: disiplin penggunaan masker, ruangan yang selalu di-sterilisasi dan menggunakan purifier serta turbo UVC, pengukuran suhu tubuh, dsb.
Mendapati OSPEK yang diadakan berjalan lancar meski di tengah situasi yang masih pandemi, Agung juga mengungkapkan bahwa pihak kampus berharap agar kegiatan serupa masih bisa diadakan lagi di tahun-tahun ke depannya. Karena OSPEK secara tatap muka memiliki arti yang tak ternilai, baik itu bagi pihak kampus, dan utamanya bagi mahasiswa baru itu sendiri.
“Harapan kita sih kalau secara kondisi nasional ini semakin membaik, pandemi ini semakin hilang, sehingga kita bisa tetap melaksanakan OSPEK dengan tatap muka. Karena bagaimanapun juga, OSPEK tatap muka dengan daring atau online itu kan secara euforia itu berbeda. Terus secara penyampaian materi, untuk memahamkan ke adik-adik mahasiswa kan juga berbeda. Lebih enak tatap muka. Dan mungkin kalau secara internal, ya harapannya mungkin seluruh mahasiswa itu bisa hampir 100% bisa hadir ya dan mengikuti OSPEK sampai terakhir sesuai yang ditentukan oleh STID Al-Hadid.”
Reported by: Eny Agustina
Edited by: Hendra BY